Dakwah Toleransi Masyarakat Dalam Penyambutan Ekspedisi Biksu Thudong di Desa Purwahamba Tegal

Penulis

  • Uli Hanifah Lumbung Aksara Al-Lubab Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.28918/.v4i1.7260

Kata Kunci:

Dakwah, Toleransi, Biksu Thudong

Abstrak

Indonesia, sebagai negara dengan masyarakat yang beragam dalam penganut agama, memiliki potensi terjadinya konflik yang tinggi. Konflik keagamaan dianggap sebagai penyakit yang kronis, yang dapat kembali muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan interaksi sosial yang harmonis serta pemahaman yang mendalam tentang toleransi antar sesama agar dikemudian hari tidak terjadi konflik yang berkaitan dengan perbedaan agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi dakwah berbasis toleransi dalam menyambut Biksu Tudong oleh pengelola objek wisata Purwahamba Indah (Pur’in) serta masyarakat disekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi sebagai kerangka dasarnya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dakwah berbasis toleransi merupakan upaya untuk mengajak seseorang untuk memilih jalan spiritual dengan menekankan nilai-nilai saling menghormati tanpa diskriminasi serta tetap menyebarkan kedamaian dan kasih sayang di antara sesama. Dakwah berbasis toleransi juga dijadikan sebagai proses dalam peningkatan kualitas penerapan ajaran agama Islam.Ungkapan singkat tentang latar belakang penelitian, metode yang digunakan, temuan, kesimpulan dan rekomendasi kepada instansi terkait.

Referensi

Amrullah, Ahmad. (1996). Dakwah Islam Sebagai Ilmu. Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah. hlm.25.

Departeman Agama RI. (2020). Al Qur’an dan Terjemahnya, Ali Imran. Hlm 104.

Dirun. (2015) Hubungan Muslim Non-Muslim dalam Interaksi Sosial Study Analisis Penafsiran Thabathabai dalam Kitab Tafsir al-Mizan. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. hlm 43-47.

Hariyanto. (2018). Relasi Kredibilitas Da’i Dan Kebutuhan Mad’u Dalam Mencapai Tujuan Dakwah. Jurnal Tasamuh 15, No. 2. hlm 65.

HRWG team and Nancy Slamet (2008). Unveiling: Racial Discrimination and Impunity in Indonesia, Jakarta, Human Rights Working Group (HRWG). hlm.24

Ibnu Kaṡīr. (2001). Tafsir Ibn Kaṡīr Jilid 4. Darut Taibah. hlm110-114.

Jemma, Purdey. (2006). Anti-Chinese Violence in Indonesia, 1996 – 1999, In mid May 1998 brutal violence raged through Jakarta, Solo, Medan and other cities of Indonesia. Singapore, Singapore University Press. hlm.ix,

Karen Armstrong. (2006). MUHAMMAD Prophet for OurTime.

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. (2000). Pedoman Penggunaan Media Sosial bagi Remaja, Jakarta: Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

Manzilati, A. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi. Universitas Brawijaya Press.

Mustofa, Arif Muhammad. (2015). Kerukunan Umat Beragama (Studi Analisis Tentang Non Muslim, Ahlul Kitab & Pluralisme). Jurnal Mizani Vol 9, No. 1 : hlm 8.

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Kementerian Sosial

Rombongan Biksu Jalan Kaki dari Thailand ke Borobudur singgah di Kabupaten Tegal pada rabu 24 Mei (Rabu, 24 Mei) Diakses pada 28 Juli, 2023 dari artikel https://jateng.tribunnews.com

Roro, Sri Rejeki dan Lia Ulfah Farida. (2018). Pola Interaksi Sosial Keagamaan Antara Penganut Agama Islam dan Kristen. Jurnal Religious Vol 2, No.2. 85.

UNESCO. (1995). Declaration of Principles on Tolerance.

Diterbitkan

2024-07-23

Terbitan

Bagian

Artikel