Akal Bertingkat Ibnu Sina dan Taksonomi Bloom dalam Pendidikan Islam Perspektif Neurosains

Authors

  • Kharisma Noor Latifatul Mahmudah Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
  • Suyadi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.28918/jei.v5i1.1064

Keywords:

Ibnu Sina, Bloom's Taxonomy, Neuroscience, Islamic Education

Abstract

This study aims to analyze the concept of Ibn Sina’s multilevel sense and its correlation with Bloom's Taxonomy in Islamic education from the perspective of neuroscience. This study belongs to qualitative approach and uses library research. The data source of this study is all kinds of literature related to Islamic education especially Ibn Sina's multilevel sense, Bloom's Taxonomy as well as neuroscience. The data were obtained through collecting some relevant literatures both printed and online one. The collected data then analyzed by using content analysis, started from data reduction, display data, up to become new concept construction. The result of this study shows that there is an interdisciplinary study between Islamic education and neuroscience as well as Ibn Sina’s multilevel sense with Bloom's Taxonomy. Ibn Sina’s concept of hierarchy provides stages of thinking started from the empirical, theoretical, and philosophical up to metaphysical. In other words, it provides the rational way of thinking up to suprarational. It is in line with Bloom's Taxonomy containing the low level of thinking up to high order thinking skills. Therefore, Ibn Sina’s multilevel sense can be used as a new alternative learning taxonomy of Islamic education which is believed to be more potential and relevant with the brain performance in neuroscience studies

 

Author Biographies

Kharisma Noor Latifatul Mahmudah, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

 

Suyadi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

 

References

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, M. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Asti, F. N. (2018). Konsep Aql dalam Alquran dan Neurosains. Nazhruna. Jurnal Pendidikan Islam, 1(2).

Bloom, B. S. (1979). Taksonomy of Educational Objetives. Longman Group Ltd.

Dahlan M. (2003). Kamus Induk Istilah Ilmiah. Target Press.

Dwinanto, Hamdy, R., & Zuhermandi. (2015). Upaya Menumbuhkan Motivasi Berkreasi Melalui Pembelajaran Olahraga Futsal Pada Siswa Kelas VIIA SMP N 2 Nanga Pinoh. Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, 2(1), 63–73.

Glasse, C. (2000). Ensiklopedia Islam Ringkas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gunawan, I. dan A. R. P. (2016). Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran. Pengajaran, Pengajar dan Penilaian. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 2(02).

Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Handayani, A. B., & Suyadi, S. (2019). Relevansi Konsep Akal Bertingkat Ibnu Sina dalam Pendidikan Islam di Era Milenial. In Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam (Vol. 8, Issue 2). https://doi.org/10.32832/TADIBUNA.V8I2.2034

Herwansyah. (2017). Pemikiran Filsafat Ibnu Sina (Filsafat Emanasi, Jiwa dan Wujud. Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam: El-Fikr, 1(1).

Husin, U. A. (1961). Filsafat Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Inanti, S. (2003). Ibnu Sina” dalam Ensiklopedia Tematis Filsafat Islam. (Editor: Sayyed Hossen Naser dan Oliver leaman (Ed.)). Bandung: Mizan.

Kurniawan, S., & Mahrus, E. (2011). Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Madjid, N. (1984). Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Nasution, H. (2000). Akal dan Wahyu dalam Islam. Jakarta: UI Press.

Nata, A. (2001). Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nata, A. (2004). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nurtanto, M., & Sofyan, H. (2015). Implementasi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil belajar Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif Siswa di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(3), 352–364.

Pasiak, T. (n.d.). Model Penjelasan Spiritualitas Dalam Konteks Neurosains (Disertasi, UIN Sunan Kalijaga).

Pasiak, T. (2004). Revolusi IQ/EQ/SQ: antara neurosains dan al-Quran.Bandung: Mizan Media Utama.

Pasiak, T. (2012). Pendidikan Karakter Sebagai Pendidikan Otak. In Mengatasi Masalah Narkoba dengan Welas Asih. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pasiak, T. (2016). Tuhan Dalam Otak Manusia : Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains. Bandung: Mizan.

Putra, A. T. A. (2015). Pemikiran Filosofis Pendidikan Ibnu Sina dan Implikasinya pada Pendidikan Islam Kontemporer. Literasi, 6(2), 191–201.

Rasyid, I. (2019). Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan, kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru. EKSPOSE: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 18(1).

Ridwan. (2018). Pendidikan Islam dan Teknologi Digital Serta Efektivitasnya dalam Mendukung Teori Taxonomy Bloom. FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan Dan Manajemen Islam, 7(1).

Rohman, M. (2013). Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Pendidikan Modern. Episteme, 8(2).

Salim, P., & Salim, Y. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Suyadi, Sumaryati, Dwi Hastuti, Desfa Yusmaliana, R. D. R. M. (2019). Constitutional Piety: The Integration of Anti-Corruption Education into Islamic Religious Learning Based on Neuroscience. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(1), 38–46. https://doi.org/10.18860/jpai.v6i1.8307

Suyadi. (2012a). Integrasi Pendidikan Islam dan Neurosains dan Implikasinya bagi Pendidikan Dasar (PGMI). Al-Bidayah4, no.1, 111.

Suyadi. (2012b). Model Pendidikan Karakter dalam Konteks Neurosains. Proceeding Seminar Nasional, Prodi PGMI.

Suyadi. (2016). Teori Pembelajaran Anak usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Remaja Rosdakarya.http://www.bukukita.com/Orang-Tua-dan-Keluarga/Psikologi-&-Pendidikan-Anak/129444-Teori-Pembelajaran-Anak-usia-Dini-Dalam-Kajian-Neurosains.html

Suyadi. (2018a). Diferensiasi Otak Laki-laki dan Perempuan Guru Taman Kanak-kanak Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta: Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Perspektif Gender dan Neurosains. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 13(2), 179–202.

Suyadi. (2018b). Kisah (Storytelling) Pada Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 18(1), 52–74.

Suyadi. (2018c). Pendidikan Islam Anak Usia Dini Dalam Perspektif Neurosains: Robotik Akademik Dan Saintifik. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 13(2), 231–262. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v13i2.3255

Suyadi. (2018d). Rekonstruksi Filsafat Tarbiyah: Telaah Atas Pemikiran Abbas Mahjub. Tajdidukasi: Jurnal Penelitian Dan Kajian Pendidikan, 8(2).

Suyadi. (2019). Hybridization of Islamic Education and Neuroscience: Transdisciplinary Studies of ’Aql in the Quran and the Brain in Neuroscience. Dinamika Ilmu, 19(2), 237–249. https://doi.org/doi: http://doi.org/10.21093/di.v19i2.1601

Syarifah, A. (2016). Pengaruh Ingatan dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Psikologi, 5(2), 289–310.

Tjitrosoepomo, G. (2005). Taksonomi Umum. Yogyakarta: UGM Press.

Wathon, A. (2016). Neurosains Dalam Pendidikan. Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan, dan Teknologi, 1(2), 284–294.

Yusri, N. bin M. (2010). Konsep Akal (Suatu Analisis terhadap Pemikiran Al-Farabi dan Ibnu Sina). Substansia, 12(1), 381–398.

Downloads

Published

30-06-2020

How to Cite

Kharisma Noor Latifatul Mahmudah, & Suyadi. (2020). Akal Bertingkat Ibnu Sina dan Taksonomi Bloom dalam Pendidikan Islam Perspektif Neurosains . Edukasia Islamika, 5(1), 121–138. https://doi.org/10.28918/jei.v5i1.1064