Pragmatisme Instrumental dalam Sketsa Pendidikan Islam di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.28918/jei.v4i2.2297Keywords:
Pragmatism, Instrumental Concept, Islamic EducationAbstract
This article aims to provide both theoretical and practical lenses on sketches of Islamic education portrayed in Indonesia in an instrumental pragmatism paradigm. The style of Islamic education in Indonesia is implemented in a pragmatic-instrumental pattern, which is viewed in the practical application of the learning process in formal educational institutions, regarding the educational objectives, the concept of the teacher, and the methods of learning. The present study suggests that pragmatism-in-style education has placed humans as the measure of everything. Education is intended not only to receive meaningful knowledge but also to escalate beneficial skills. It gives an equal portion of what will be achieved in the world and the hereafter. It is worth mentioning that the concept of the balance of the hereafter is relevant to national education goals. They constitute the development of the students’ potential to become human beings who believe in and fear God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and democratic and responsible. It depicts that education becomes an instrument to promote all aspects of human potential.
References
Abdullah, M. N. (2004). Pragmatisme: Sebuah Tinjauan Sejarah Intelektual Amerika. Diperoleh dari http://library.usu.ac.id/download/fs/sejarah-mohammad.pdf.
Aini, R. (2017). Titik Temu Ideologi Pendidikan Islam Konservatif dan Liberal. Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 230-251. https://doi.org/10.28918/jei.v2i2.1670
Assegaf, A. R. (2011). Filsafat Pendidikan Islam, Paradigma Baru Pendidikan Hadari Berbasis Integratif-Interkonekti. Jakarta: Rajawali Press.
____________. (2013). Aliran Pemikiran Pendidikan Islam, Hadharah Keilmuan Tokoh Klasik Sampai Modern. Jakarta: Rajawali Press.
Fadjar, A. (1991). Peradaban dan Tantangan Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press.
Fahmi, A. H. (1979). Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Hadijah, D. (2013). Four Philosophies and Their Practices in Education and Religion dan Living Issues in Philosophies. Diunduh dalam e-journal.Kopertis4.or.id
Hadiwijono, H. (2010). Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Khaldun, I. A. (2006). Muqaddimah Ibnu Khaldun, Terj. Ahmadie Thoha. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Irwandar. (2003). Dekonstruksi Pemikiran Islam: Idealitas Nilai dan Realitas Empiris, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kattsof, L. O. (2004). Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.
Khaliq, A. (1999). Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan Pustaka Pelajar.
Kosim, M. (2015). Pemikiran Pendidikan Islam Ibn Khaldun dan Relevansinya dengan Sisdiknas. Jurnal Tarbiyah, 22(2), 387-417. http://dx.doi.org/10.30829/tar.v22i2.33
________. (2013). Metode Pendidikan Menurut Ibn Khaldun, dalam Murkilim, Ahmad Rivauzi dan Muhammad Kosim, Konsepsi dan Pemikrian Pendidikan Islam; Sebuah Bunga Rampai. Padang: Jasa Surya.
Madjidi. (1997). Konsep Kependidikan para Filosof Muslim. Yogyakarta: Al-Amin Press.
Maksum, A., Ruhendi & Luluk, Y. (2004). Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan Post Modern: Mencari “Visi Baru” atas “Realitas Baru” Pendidikan Kita. Yogyakarta: Ircisod.
Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum hingga Redefinisi Islamisasi Pengetahuan. Bandung: Nuansa.
Munitz, M. K. (1967). Contemporary Analytic Philosophy. New York: Macmillan Publishing Co Inc.
Nata, A. (2005). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
______. (2009). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Cet. Ke-1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nizar, A. (2002). Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta: Ciputat Press.
Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara.
Pemerintah Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta: Sekretaris Negara.
Prayitno, H. & Qodat, A. (2019). Konsep Pemikiran Fazlur Rahman Tentang Modernisasi Pendidikan Islam dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam, 2(2), 30-43. http://dx.doi.org/10.30659/jspi.v2i2.5150
Ridla, M. J. (2002). Tiga Aliran Teori Pendidikan Islam, Perspekstif Sosiologis-Filosofis (Terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Rosyadi, M. I. (2017). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Pengalaman: Urgensi dan Implementasi. Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 291-309. DOI: https://doi.org/10.28918/jei.v2i2.1673
Sadulloh, U. (2003). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesiobal Guru dan tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Salam, B. (1997). Logika Materil: Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
Salim, A. (2014). Implikasi Aliran Filsafat Pendidikan Islam pada Manajemen Pendidikan. Jurnal Literasi, 6(1), 13-28. http://dx.doi.org/10.21927/literasi.2014.5(1).13-28
Sulaiman, F. H. (1991). Ibnu Khaldun Tentang Pendidikan. Jakarta: Minaret.
Susanto, A. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksana.
Thaib, R. M. (2016). Pragmatisme: Konsep Utilitas dalam Pendidikan. Jurnal Intelektualita, 4(1), 18-34.
Tilaar, H. A. R. (1999). Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Indonesia, dalam Perspekti Abad 21. Jakarta: Indonesia Tera.
Titus, H. (1984). Persoalan-persoalan Filsafat, Terj. M. Rasjidi. Jakarta: Bulan Bintang.
Trueblood, D. (1987). Philosophy of Religion, Terj. M. Rasjidi. Jakarta: Bulan Bintang.