Kurikulum Pendidikan Masa Penjajahan Jepang Di Sambas
DOI:
https://doi.org/10.28918/jei.v4i2.2293Keywords:
Pendidikan Islam, Masa Penjajahan Jepang, Pendidikan di SambasAbstract
Since Indonesia was colonized by the Dutch and Japanese, the development of Islamic educational institutions has shifted. During the Dutch period educational discrimination occurred, while in Japan the discrimination was abolished. However, everything colonialism that occurred in Indonesia caused deep wounds. This study aims to (1) describe the Japanese policy system towards Indonesia; and (2) describe the Japanese policy system for the Sambas people. The study was conducted with a literature study and to answer the focus of the study the analysis of the literature both books, national and international journals and other literature were considered supportive to answer the problem. The results of the study revealed; (1) Japan's policy system in Indonesia carries the vision of Nipponization taught in all fields, including in terms of education. Japan's aim is to be the leader of Greater Asia by influencing Indonesian society with an education system implemented by Japan. (2) the policy system in Sambas, Japan is more open to the Sambas people, because the key weakness of Sambas is religion. Japan is more open to opening Islamic organizations to get support as leaders of Greater Asia. In order for the mission of Japan to succeed, the educational institution eliminates discrimination by no longer looking at differences, which is the mission to instill the contents of Nipponization.
References
Aisyah, S. (2018). Persepsi Tokoh Masyarakat Terhadap Kiprah Sosial dan Kiprah Akademik Alumni IAIN Antasari Banjarmasin [Disertasi Tidak Diterbitkan]. UIN Antasari Banjarmasin.
Amrullah, A., & Wulandari, I. (2015, Juni 29). HM Basioeni Imran, Maharaja Imam Pembaharu Pendidikan Sambas (2-habis). Republika Online. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/15/06/29/nqovfd-hm-basioeni-imran-maharaja-imam-pembaharu-pendidikan-sambas-2habis
Arkanudin. (t.t.). Pluralisme Suku dan Agama Di KALBAR [(Laporan Hasil Penelitian Pusat Penelitian FISIP dan Program Magister Ilmu Sosial, Untan Pontianak)].
Aslan. (2015). Pengembangan Kurikulum Ke Arah Peningkatan Mutu Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam bunga rampai Proceeding: Peluang dan Tantangan Negara-Negara di Kawasan Borneo dalam Menghadapi MEA. Intelegensia Media.
--------. (2016). Kurikulum Pendidikan vs Kurikulum Sinetron. Khazanah: Studi Islam dan Humaniora, 14(2), 135–148.
--------. (2017). Pumping Teacher dalam Tantangan Pendidikan Abad 21. 2(2), 89–100.
--------. (2018). Dinamika Pendidikan Islam di Zaman Penjajahan Belanda. Syamil, 6(1), 39–50.
Aslan. (2019). Hidden Curriculum. Pena Indis.
Aslan, S. A., & Hifza. (2019). Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk. FENOMENA: Jurnal Penelitian, 11(1), 11–30. https://doi.org/10.21093/fj.v11i1.1403
Assegaf, A. (2007). Pendidikan Islam di Indonesia. Suka Press.
Belo, M. I. O. M. (2016). Islam di Kesultanan Sambas Kalimantan Barat (1600-1732) [Skripsi Tidak Diterbitkan]. Sanata Dharma.
Burhanuddin, Y. M. (2008). Bali Yang Hilang: Pendatang, Islam, dan Etnisitas di Bali. Kanisius.
Daulay, H. P. (2018). Sejarah Pertumbuhan & Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Kencana.
Hasnida. (2017). Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia Pada Masa Pra Kolonialisme dan Masa Kolonialisme (Belanda, Jepang, Sekutu). KORDINAT, XVI(2), 237–256.
Ideham, M. S., Djohansjah, J., Kawi, D., Sjarifuddin, Seman, S., Usman, G., Sandeta, B., Syarifuddin R, Arijadi, H. M. A., Mugeni, M., Anis, M. Z. A., Kasnowihardjo, G., Hadijah, S., Triatno, A., & Wajidi. (2015). Urang Banjar & Kebudayaannya., (Ed) M. Suriansyah Ideham, H. Sjarifuddin, M. Zainal Arifin Anis, Wajidi (Cet-2). Ombak.
Jones, T. (2015). Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad Ke 20 Hingga Era Reformasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Junaedi, D. (2014). Pahlawan-Pahlawan Indonesia Sepanjang Masa. Indonesia Tera.
Kawamura, C. (2004). Pendidikan Sekolah Rakyat di Jawa Pada Masa Pendudukan Jepang dari Perspektif Buku Pelajaran. Lembaran Sejarah, 7(1), 155–172.
Khoiriyah, R. (2017). Revitalisasi Pendidikan Islam dalam Perspektif Kiai Hasyim Asy’ari. Jurnal Islam Nusantara, 01(02), 156–170.
Koen, A. P. (1957). Perang Pasifik 1941-1945. Pintu Besar.
Lapidus, I. M. (1991). A History of Islamic Societes. Cambridge: Cambridge University Press.
LPDP. (2015). Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan Dan Terluar (Perbatasan) Tahun 2015 (hlm. 1–6) [Data Daerah Tertinggal]. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
Makmur, G. (2013). Pendidikan Karakter di Jepang dan Mesir [Makalah S3]. IAIN Antasari Banjarmasin.
Maksum. (1999). Madrasah, Sejarah dan Perkembangannya. Logos.
Mardiyati, I. (2011). Perkembangan Pendidikan dan Perilaku Keberagaman Pada Masa Kesultanan Sambas. Walisongo, 19(2), 335–338.
Mirnawati. (2012). Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap. Cerdas Interaktif.
Mujiburrahman. (2006). Feeling Treatened Muslim-Christian Relations in Indonesia’s New Order. University Press.
Mustansyir, R. (2016). Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Sambas Dalam Tinjauan Filosofis: Legenda Rakyat, Filosofi Air dan Tradisi (ed.) Amin Ma’ruf. Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada.
Nagazumi, A. (t.t.). Indonesia Dalam Kajia Sarjana Jepang: Perubahan Sosial-Ekonomi Abad XIX & XX dan Berbagai Aspek Nasionalisme Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Nata, A. (2014). Sejarah Pendidikan Islam. Kencana.
Noor, Y. (2015). Islamisasi Banjarmasin. Ombak.
Nugraha, M. T. (2019). Sejarah Pendidikan Islam: Diandra Kreatif. Diandra Kreatif.
Oktorino, N. (2013). Konflik Bersejarah—Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia. Elex Media Komputindo.
Pahlevi, A. (2012). Jepang dan Belanda Belum Kembalikan Pusaka Kalbar. https://travel.tempo.co/read/401959/jepang-dan-belanda-belum-kembalikan-pusaka-kalbar/full&view=ok
Parwanto, W. (2019). Konstruksi Tipologi Pemikiran Muhammad Basiuni Imran (1885-1976 M) Sambas, Kalimantan Barat Dalam Literatur Tafsir. Substantia, 21(1), 61–78.
Pitria. (2017). Tabrani Ahmad Dan Perjuangannya, dalam “Bunga Rampai†Seni, Budaya & Sejarah Pejuang Sambas. TOP Indonesia.
Posha, B. Y., Sewang, A. M., Kara, S. A. H., & Siraj, A. (2018). Peran Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Syafiuddin di Kesultanan Sambas 1931-1943 dalam Bidang Revitalisasi Lembaga Peradilan Agama. Jurnal Diskursus Islam, 06(1), 175–200.
Prabowo, R. (2018, Juli 8). Menolak Lupa: Peristiwa Mandor 1944 Pembantaian Terbesar di Indonesia. senandika.web.id. http://senandika.web.id/menolak-lupa-peristiwa-mandor-1944-pembantaian-jepang-terbesar-di-indonesia/
Ramayulis. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Kalam Mulia.
Razali, M. F. (2013). APENDIKS: Tranformasi Semangat Kebangkitan Kota Hiroshima dan Kesennuma di Jepang ke Pesantren di Indonesia. Media Syariah, XV(2), 271–280.
Riduan. (2018). Kepingan Peradaban Islam di Sambas. http://kalbar.kemenag.go.id/id/opini/kepingan-peradaban-islam-di-sambas
Risa. (2014). Islam di Kerajaan Sambas Antara Abad XVII: Studi Awal Tentang Islamisasi di Sambas. Jurnal Khatulistiwa – Journal of Islamic Studies, 4(2), 105–116.
Risa. (2015). Perkembangan Islam di Kesultanan Sambas: Kajian Atas Lembaga Keislaman Pada Masa Pemerintahan Sultan Muhammad Syafiuddin II Tahun 1866-1922. Ombak.
Rizal. (2016, September 1). Kengerian Tragedi Mandor yang Pernah Bikin Kalimantan Banjir Darah. Boombastis.com. Diperoleh dari https://www.boombastis.com/kengerian-tragedi-mandor/78504
Rofi, S. (2018). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Deepublish.
Rohman, M. (2018). Kebijakan Pendidikan Islam Masa Penjajahan Jepang. Al-Hikmah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 02(01), 15–33.
Sabarudin, M. (2015). Pola dan Kebijakan Pendidikan Islam Masa Awal dan Sebelum Kemerdekaan. Jurnal Tarbiya, 1(1), 139–174.
Said, J., & Wulandari, T. (1995). Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Sirojuddin, A. (t.t.). Pos Intai Bukit Vandreng, Saksi Sejarah Kolonial Belanda di Bengkayang: Pariwisata - Situs Budaya Indonesia. IndonesiaKaya. Diambil 13 Januari 2020, dari https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/pos-intai-bukit-vandreng-saksi-sejarah-kolonial-belanda-di-bengkayang
St. Hadidjah. (2007). Kontribusi Pendudukan Jepang Bagi Persatuan Umat Islam di Indonesia. Jurnal Hunafa, 4(2), 143–154.
Sudarmanto, J. B. (2007). Jejak-jejak pahlawan: Perekat kesatuan bangsa Indonesia. Grasindo.
Suhendra, Hidayat, A., Nopriandy, F., & Setiawan, B. (2019). Pengantar Tenun Songket Sambas. Deepublish.
Sulistya, R. (2019). Heutagogi Sebagai Pendekatan Pelatihan Bagi Guru di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 4(2), 127–138.
Sunandar, Ibrahim, D., & Huda, N. (2019). Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) Di Sambas. Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 15(1).
Susilo, A. (2018). Politik Etis dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya Pergerakan Bangsa Indonesia. Jurnal HISTORIA, 6(2), 403–416.
Syam, H. M. (2015). Sistem Penyiaran di Aceh Dari Era Kolonial Belanda Hingga Orde Baru: Satu Perspektif Sejarah. Jurnal Al-Bayan, 21(32), 84–96.
Tendi. (2018). Propaganda Terhadap Umat Islam di Zaman Jepang, 1942-1945. Tamaddun, 6(1), 56–82.
Tim Media Pusindo. (2008). Pahlawan Indonesia. Niaga Swadaya.
Toer, P. A. (2002). Bumi Manusia (12 ed.). Hasta Mitra.
Tribun Pontianak. (2019). Gerattak Batu Sambas Simpan Keunikan Kisah Sejarah Penjajahan. Tribun Pontianak. https://pontianak.tribunnews.com/2019/01/16/gerattak-batu-sambas-simpan-keunikan-kisah-sejarah-penjajahan
Usman MHD, S. (2010). Sambas-Merajut Kisah Menenun Sejarah. Pemerintah Kabupaten Sambas.
Vitae, H. M. (2011). Peristiwa Mandor di Kalimantan Barat. AND. https://egivirus91.blogspot.com/2011/10/peristiwa-mandor-di-kalimantan-barat.html
Yunani, A. (2016). Gereja Santo Antonius Purbayan: Sejarah Awal Gereja Katolik Belanda di Solo. Jurnal Lektur Keagamaan, 14(1), 229–256.
Zamroni, M. (2019). Prinsip-Prinsip Hukum Pencatatan Perkawinan di Indonesia. Media Sahabat Cendekia.