Etika Berbisnis Perspektif Ekonomi Islam

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan agar dapat menjelaskan apa itu etika berbisnis dalam perspektif ekonomi islam. Dalam hal ini penulis menggunakan metode jenis penelitian kualitatif deskriptif dimana yang sumber datanya menggunakan dari berbagai artikel, jurnal ataupun buku terdahulu yang berkaitan seputar topik penelitian. Penelitian ini mempunyai alasan kenapa memilih metode kualitatif, karena dapat menghasilkan hasil yang nyata mengenai permasalah yang ada dalam masyarakat. Secara etimologis, etika ini berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, dimana ethos ini memiliki padanan arti sikap, cara berpikir seseorang, kebiasaan atau adat istiadat, moral serta budi pekerti. Etika juga bisa diartikan sebagai prinsip atau perilaku dimana ia bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Etika juga merupakan salah satu bagian dari filsafat yang mempelajari tentang bermacam- macam seperti nilai, norma atau aturan serta moral. Kenyataannya dalam dunia muslim, sekarang ini masih menghadapi kekurangan ekonomi dan menyebabkan kita bergantung pada negara maju. Akan tetapi, negara maju tersebut mempunyai peran yang sangat penting bagi negara yang mengalami kekurangan karena bisa membuat tujuan atau visi misi dalam mengembangkan kegiatan ekonominya yang bersumber dari sistem beretika islam. Dalam hal ini, etika sudah menjadi acuan yang terpenting untuk semua dunia bisnis perspektif islam. Dalam praktiknya, etika berbisnis perspektif islam bisa digunakan sebagai landasan dalam membimbing suatu orang dalam kesadaran islami di segala kegiatan ekonominya. Jika tidak menerapkan etika dalam usaha bisnisnya,  maka akan bisa menghancurkan kehidupannya baik di dunia dan akhirat. Sebab banyak produsen yang sadar akan etika bisnisnya bisa menunjukkan sisi positif antar kinerja. Dalam ajaran dijelaskan bahwa seorang pelaku bisnis akan bisa sukses jika menerapkan etika islam dalam bisnisnya. Karena etika mempunyai lima prinsip utama antara kain Tauhid, Keseimbangan, Kehendak bebas serta tanggung jawab dan yang terakhir Kebenaran.