Batik Cloth and Ecosufism in Pekalongan City

Maintaining Tradition and Natural Balance?

Authors

  • Raji Hermawan DLH Kota Pekalongan
  • Nadhifatuz Zulfa UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.28918/jousip.v3i2.2207

Keywords:

ecosufism, batik cloth, the people of Pekalongan city

Abstract

Pekalongan City, known as the center of world batik, presents cultural richness through the art of batik cloth. This article aims to explore the relationship between batik cloth production and the concept of ecosufism in Pekalongan, revealing how and whether local traditions can be in line with sustainability thinking in maintaining the balance of nature. This research is a literature study and exploration in the field, with data collection techniques in the form of literacy studies, field observations and documentation, while data analysis techniques use data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the research: the ecosophistic behavior of the Pekalongan batik craftsmen community has begun to fade, as indicated by the existence of batik production that does not pay attention to environmental sustainability in the form of batik waste pollution in the rivers of Pekalongan city. This is in contrast to the principles in ecosufism which link a servant's close behavior and direct experience with God accompanied by maintaining ecological sustainability and preserving nature. It also contrasts with the characteristics of religious batik craftsmen. On the other hand, traditional Pekalongan batik cloth has a meaning of great spirituality, one of which is the typical Pekalongan batik motif, namely Jlamprang. Jlamprang has a symbolic meaning of the relationship between the human world and the divine world. This meaning also contrasts with the waning ecosufism of batik craftsmen. The hope is that with this research, the community, especially batik craftsmen, will be able to re-cultivate the spirit of ecosufism in producing batik cloth, thereby creating harmony in the relationship between creatures and their Khaliq, as well as the relationship between humans and the natural surroundings. In fact, humans as Allah's caliphs on earth are servants of Allah who not only have a good relationship with the Khaliq, but also have a good relationship with His creatures, including the universe created by Allah SWT.

References

Al Fakhri, M.B. (2023). Eco Sufisme Menurut Seyyed Hossein Nasr (Sebuah Kajian Pemikiran Ekologi Dalamxtasawuf). Thesis. Program Studi Tasawuf Dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Almira, V.R. (2018). Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Air Limbah Batik dari Industri Kecil Menengah di Kota Pekalongan. Thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Amin, M.C. (2018). Makna Motif Batik Jlamprang dan Batik Nitik dalam Perspektif Semiotika Ferdinand De Saussure. Thesis. Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Amin, M.L. (2018). Eko-Sufisme Dalam Pemikiran Ibn ‘Arabi. Thesis. Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Anggraini, R.D. (2021). Konsep Ekosufisme : Harmoni Tuhan, Alam dan Manusia dalam Pandangan Sayyed Hossein Nasr. Al Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama. 16(2), 1-30

Azami, HT. (2020). Keistimewaan Manusia (Analisis Pesan Dakwah Felix Siauw dalam Video Youtube Kajian Islam Rahmatan Lil Alamin). Kontemplasi: Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin, 8(1), 1-21

Batik TV. (2020). Sampah Kota Pekalongan Mencapai 140 ton per hari. https://batiktv.pekalongankota.go.id/berita/sampah-kota-pekalongan-mencapai-140-ton-per-hari-.html

Eskak, E. & Salma, I.R. (2018). Menggali Nilai-Nilai Solidaritas Dalam Motif-Motif Batik Indonesia. Jantra, 13(2), 107-124

Fajar, M, Mediani, A., & Finesa, Y. (2019). Analisis Peranan Ipal Dalam Strategi Penanganan Limbah Industri Batik Di Kota Pekalongan. Prosiding Seminar Nasional Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019 “Pengembangan Wilayah Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0”, 84-90

Falach, G., & Assya’bani, R. (2021). Peran Tasawuf di Era Masyarakat Modern: Peluang dan Tantangan. Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Islam, 21(2), 191-206

Faliyandra, F. (2019). Konsep Kecerdasan Sosial Goleman Dalam Perspektif Islam (Sebuah Kajian Analisis Psikologi Islam). Jurnal Inteligensia, 7(2), 19-36

Farmawati, C. (2018). Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Sebagai Metode Terapi Sufistik. Madaniyah, 8(1), 75-94

Gufron, U., & Hambali, R.Y.A. (2022). Manusia, Alam dan Tuhan dalam Ekosufisme Al-Ghazali. JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 7(1), 86-103

Hakim, L.M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies, 1(1), 61-90

Hasanah, M.U, & Ardi, M. (2021). Eko-Sufisme dalam Upaya Pelestarian Lingkungan di Alam Kandung Rejotangan Tulungagung. Syifa al-Qulub: Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik, 6(02), 170-179

Hemawan, R. (2022). Pengaruh Kedisiplinan Beribadah Shalat Terhadap Perilaku Kebersihan dan Tertib Berlalu Lintas Masyarakat Muslim Kota Pekalongan. Thesis. Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

Irawan, B, & Widjajanti, R.S. (2021). Sufisme Dan Gerakan Environmentalisme: Studi Eco-sufism Di Pondok Pesantren Ath Thaariq Garut, Jawa Barat. Jakarta: Ushul Press

Kusumowardhani, P. (2018). Analisis Motif Ragam Hias Batik Jawa Tengah Berbasis Unsur Visual Bentuk Dan Warna (Studi Kasus Batik Semarang Dan Pekalongan). Narada: Jurnal Desain & Seni, 5(2), 63-76

Laila, N. (2018). Ekosufisme Majelis Zikir Kraton Habib Muhamad Dardanylla Shahab Pekalongan. Religia: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman. 21(1), 67-77

Lucius, C.R. (2018). Kajian Komposisi Warna Batik Pekalongan Studi Kasus Batik Produksi “Batik Ozzy”. Inosains, 13(1), 50-65

Maziyah, S., & Alamsyah. (2021). Perjalanan Panjang Paṭola Menjadi Jlamprang: Transformasi Motif Tenun Menjadi Motif Batik. KALPATARU, Majalah Arkeologi. 30(1), 61-74

Pamela, L. (2019). Kajian Desain Batik Tulis Di Batik Owens Joe Bekonang. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 17(2), 129-139

Provinsi Jawa Tengah. (2020). Kurangi Volume Sampah di TPA, DLH Dorong Masyarakat Maksimalkan Bank Sampah dan TPS-3R, https://jatengprov.go.id/beritadaerah/kurangi-volume-sampah-di-tpa-dlh-dorong-masyarakat-maksimalkan-bank-sampah-dan-tps-3r/

Probosiwi, F.S., & Febrian, V. (2021). Buku Panduan Menggambar Motif Batik di Jawa. Yogyakarta: K-Media

Rifda, P. (2023, March). Ketahui Motif Batik Pekalongan. https://www.gramedia.com/best-seller/ketahui-motif-batik-pekalongan/

Rizaldy, M.H. (2020). Nilai Lingkungan dan Ekonomi dalam Pengembangan Industri Batik (Studi Implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Air Limbah Kota Pekalongan). Thesis. Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Rozi, S. (2019). “Understanding The Concept Of Ecosufism: Harmony and the Relationship of God, Nature and Humans in Mystical Philosophyof Ibn Arabi”, Ulumuna, 23(2), 243-244.

Said, M.Y. (2020).“Paradigma Filsafat Etika Lingkungan dalam Menentukan Arah Politik Hukum Lingkungan”, Al-Adl, 12(1), 1-18

Saruri, A. (2020). “Ecological Sufism Concepts in the thought of Seeyyed Hossein Nasr”, Society and Development, 9(10), 1-16

Sunaryo, BT, dan Maria Elisabeth Roberta. (2015). Upaya Pelestarian Batik Asli Pekalongan Dalam Rangka Mempertahankan Pengakuan Unesco Sebagai Warisan Budaya Indonesia Di Kotamadya Pekalongan. Jurnal Kepariwisataan, 9(3),93-103

Surya, R.A., Abdul Fadlil dan Anton Yudhana. (2019). Identification of Pekalongan Batik Images Using Backpropagation Method. Journal of Physics: Conference Series 1373

Syaifulloh, A.B. (2018). Perlindungan Lingkungan Sungai Setu Pekalongan Dengan Pengelolaan Limbah Industri Batik (Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009-2029).Thesis. Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.

Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan. (2022, January 12). Mengembangkan Karakter dan Peduli Lingkungan Lewat Sekolah Adiwiyata. https://pekalongankota.go.id/berita/mengembangkan-karakter-dan-peduli-lingkungan-lewat-sekolah-adiwiyata.html

Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan. (2022, July 5). DLH Rutin Uji Lab Limbah IPAL Komunal. https://pekalongankota.go.id/berita/dlh-rutin-uji-lab-limbah-ipal-komunal.html#:~:text=Pihaknya%20menyebutkan%2C%20untuk%20saat%20ini,200%20meter%20kubik%20per%20hari.

Tim Komunikasi Publik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2020, 6 Februari). Perlu Komitmen Bersama Tangani Limbah Batik. https://jatengprov.go.id/beritadaerah/perlu-komitmen-bersama-tangani-limbah-batik/

Triatmaja, M.f., Purwanto,T., Moegiri, & Susanti, L. (2019). Analisis Faktor Kesediaan UKMBatik Di Kota Pekalongan Melakukan CSR. Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019 “Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal” LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Trixie, A.A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1-9

Unikal. (2023, July 22). Resik-resik Sungai Aksi Pemuda Pekalongan Peduli Lingkungan.. https://unikal.ac.id/resik-resik-sungai-aksi-pemuda-pekalongan-peduli-lingkungan#:~:text=Di%20antaranya%20Tim%20Jogo%20Kali,(Masjali)%20dan%20Komunitas%20Sapulidi.

Utama, A.S. (2018). Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 4(1), 26–36.

Wahib, N. (2023). Relasi Manusia Dan Alam Perspektif Eko-Sufisme (Studi Kasus Dusun Candi Promasan Kelurahan Ngresepbalong Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal). Skripsi. Aqidah Dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Widiana, M.E. (2020). Buku Monograf Manajemen Usaha Batik Nusantara. Karsam (Ed.). Banyumas: Pena Persada.

Wulan, C. (2023, February 28). Mengenal 9 Motif Batik Khas Pekalongan dan Filosofinya. https://radarpekalongan.id/motif-batik-khas-pekalongan/2/

Yusril, B., & Afifah, N. (2023). Pekalongan City of Batik: Expression Of Acculturation And Characteristics Diversity, Kawalu Journal of Local Culture. 10(01), 42-54

Zuhri, A. (2019). “Tasawuf Ekologi (Tasawuf Sebagai Solusi dalam Menanggulangi Krisis Lingkungan)”, Religia, 22(2), 1-19

Zulfa, N., Himawanti, I., & Fateha, S. (2023). Grave Pilgrimage Tradition of Pekalongan Community as Self Healing in a Psychological Perspective. Jousip, Journal Of Sufism and Psychotherapy, 3(1), 33-48

Downloads

Published

2023-11-30