Islamic and Cultural Negotiations in Endogamous Marriage in Kerinci

Authors

  • Nuzul Institut Agama Islam Negeri Kerinci, Indonesia
  • Hidayatullah University of Miskolc, Hungary

DOI:

https://doi.org/10.28918/jhi.v20i1.6515

Keywords:

Agreement, Fiduciary Guarantee, Parate Execution, Sharia Bank, Taradhin

Abstract

This article was analyzes the principle of Willingness in the Execution of fiduciary guarantees after the decision of the Constitutional Court Number 18/PUU-XVII/2019, in practice Parate execution can be carried out either with or without the consent of the debtor, such conditions often lead to acts of coercion and violence from fiduciary guarantee holders, even giving opportunities to arbitrary acts committed by fiduciary recipients (creditors) and degrading the dignity of the debtor. From the research conducted, it was found that the application of the principle of willingness in the Parate Execution of fiduciary guarantees by the Constitutional Court provides benefits and prevents harm to debtor and creditors, this can be seen from the main idea of the Court which states that parate Executions should no longer be carried out without an agreement of the customer's and the customer's willingness to return the collateral. If the customer does not admit the defaulted, then the fiduciary holder can submit an application through fiat Execution to the Court.

References

Al-Anshari, Zakaria. Fath Al-Wahab Bi Syarh Minhaj Al-Thulab. Beirut: Dar al-Fikr, 2008.

Al-Bantani, Nawawi. Nihayah Al-Zain. Beirut: Dar al-Fikr, 1898.

Al-Khin, Mushthafa, Mushthafa Al-Bugha, and Ali Al-Syarbaji. Al-Fiqh Al-Manhaji ‘Ala Madzab Al-Imam Al-Syafi’I. 14th ed. Damaskus: Dar al-Qalam, 2013.

Al-Zuhaily, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuh. 2nd ed. Damaskus: Dar al-Fikr, 1985.

Alamsyah, M. Faisal. “Tinjauan Arsitektur Dan Ragam Hias Masjid Agung Pondok Tinggi Kerinci.” Universitas Indonesia, 2001.

Armain, Dedi. “Dendo Kawin Sumbang, Tradisi Semurup Kerinci.” Kemendikbud.Go.Id. 2018.

Azwar. “Masyarakat Minangkabau Dengan Kerinci Di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.” In Seminar Internasional Kerjasama Universitas Andalas Dengan Universitas Kebangsaan Melayu Malaysia. Bukittinggi, 2009.

Budiana, I Nyoman. Perkawinan Beda Wangsa Dalam Masyarakat Bali. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, Dan Campuran. Edited by Achmad Fawaid and Rianayati Kusmini Pancasari. 4th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019.

Hamali, Syaiful. “Agama Dalam Perspektif Sosiologis.” Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 12, no. 2 (2017): 86–105. https://doi.org/10.24042/ajsla.v12i2.2111.

Iskandar, Nuzul. “Catatan Wawancara Tokoh Adat Kemantan.” Kerinci, 2021.

———. “Catatan Wawancara Tokoh Adat Kerinci-Sungai Penuh.” Sungai Penuh, 2021.

———. “Catatan Wawancara Uyub (Tuan Kodi).” Kerinci, 2021.

Isnaeni, Ahmad, and Kiki Muhamad Hakiki. “Simbol Islam Dan Adat Dalam Perkawinan Adat Lampung Pepadun.” Kalam 10, no. 1 (2017): 193. https://doi.org/10.24042/klm.v10i1.341.

Juhansar, Mustaqim Pabbajah, and Hasse Jubba. “Relasi Agama Dan Budaya Dalam Tradisi Dui Menre’ Pada Pernikahan Masyarakat Bugis.” Dharmasmrti:Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan 21, no. 2 (2021): 15–28.

Koentjaraningrat. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat, 1980.

Kozok, Uli. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu Yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor, 2006.

Lestari, Ema, and Fatmariza Fatmariza. “Kerentanan Perempuan Dalam Pernikahan Nalak Judoh Balik Ke Lubuk Pada Masyarakat Semurup.” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender 19, no. 1 (2020): 77. https://doi.org/10.24014/marwah.v19i1.9583.

Luthfiyah, Luthfiyah. “Relasi Budaya Dan Agama Dalam Pernikahan.” Jurnal Hukum Islam 12, no. 1 (2014): 1–8. https://doi.org/10.28918/jhi.v12i1.524.

Niko, Ferlan. “Konsep Nikah Sepupu Dalam Perspektif Adat Minangkabau Dan Islam: Studi Kasus Di Luhak Agam, Lubuk Basung, Sumatera Barat (Antara Syari’ah Dan Adat).” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2016.

Raco, J. R. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakter, Dan Keunggulannya. Edited by Arita L. Jakarta: Grasindo, 2010.

Rahim, Abdul, and Wisma Nugraha Christianto. “Negosiasi Atas Adat Dalam Sistem Pelaksanaan Tradisi Nyongkolan Sasak Lombok.” Jurnal Kawistara 9, no. 1 (2019): 28. https://doi.org/10.22146/kawistara.36125.

Refisrul, and Ajisman. Orang Minangkabau Di Kerinci: Dari Kemerdekaan Sampai Reformasi 1945-1998. Padang: BPNB Sumatera Barat, 2015.

Rerisanti, Lovena Mentari. “Kulok Dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Suku Kerinci, Jambi.” Universitas Negeri Jakarta, 2018.

Rifqiyati, Dewi Ulya. “Dinamika Perkawinan Endogami Pada Keturunan Arab Di Yogyakarta.” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta, 2017.

Rosid, Hattama, Nyayuk Khotijah, and Amilda. “Penyerapan Nilai-Nilai Budaya Lokal Dalam Kehidupan Beragama Di Palembang (Studi Tentang Budaya Lokal Di Palembang).” In Harmonisasi Agama Dan Budaya Di Indonesia, edited by Rusdi Muchtar, 357–447. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2009.

Sachs, Curt. World History of the Dance. New York: Norton Library, 1963.

Sopyan, Yayan, and Helma Suryani. “Marriage with Same Tribes in the Customary Law of Minangkabau Batipuh Ateh (A Legal Anthropology Approach)”. Jurnal Hukum Islam 18, no. 2 (2020): 157–72. https://doi.org/https://doi.org/10.28918/jhi.v18i2.3262.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. 19th ed. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sunliyensar, Hafiful Hadi. “Ritual Asyeik Sebagai Akulturasi Antara Kebudayaan Islam Dengan Kebudayaan Pra-Islam Suku Kerinci.” Siddhayatra 21, no. 2 (2016): 107–28.

———. Tanah, Kuasa, Dan Niaga: Dinamika Relasi Antara Orang Kerinci Dan Kerajaan-Kerajaan Islam Di Sekitarnya Dari Abad XVII Hingga Abad XIX. Jakarta: Perpusnas Press, 2019.

Tasman, Aulia. “Membongkar Adat Lamo Pusako Usang.” Tasman1959.Blogspot.Com. 2015.

Taufik, Muhammad. “Harmoni Islam Dan Budaya Lokal.” Ilmu Ushuluddin 12, no. 2 (2013): 255–70.

Voorhoeve, Petrus. “Tambo Kerinci.” hawaii.edu, 2021.

Yogantara, I Wayan Lali. Perkawinan Endogami Di Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem. Edited by I Ketut Sudarsana. Bali: Jayapangus Press, 2018.

Zainal, Asliah, and Sudarmi Suud. “Kekerasan Simbolik Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Tolaki Sulawesi Tenggara.” Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian 13, no. 2 (2018): 192–209. https://doi.org/10.31332/ai.v13i2.1068.

Zainal, Asliah, Sudarmi Suud, and Muhammad Asrianto Zainal. “Negosiasi Adat Dan Agama Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Tolaki Di Sulawesi Tenggara.” In Islam and Humanities (Islam and Malay Local Wisdom), 2019.

Zakaria, Iskandar, Ahmad Junus, Meiza T. Qadarsih, Tatiek K., Siti Dloyana, and Rosyadi. Penelitian Dan Pengkajian Naskah Kuno Daerah Jambi I. 1st ed. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1989.

Zulhadi, Heri, and Mohsi. “Pandangan Hukum Islam Terhadap Adat Perkawinan Endogami Masyarakat Sade.” Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman 5, no. 1 (2019): 78–92. https://doi.org/https://doi.org/10.36420/ju.v5i1.3637.

Downloads

Published

16-06-2022

How to Cite

Nuzul, and Hidayatullah. 2022. “Islamic and Cultural Negotiations in Endogamous Marriage in Kerinci”. Jurnal Hukum Islam 20 (1). Indonesia:49-76. https://doi.org/10.28918/jhi.v20i1.6515.

Issue

Section

Article