Mubadalah dalam Hak Cerai: Interpretasi QS. an-Nisa Ayat 128-130 perspektif Nalar Keadilan Gender

Authors

  • Matsna Khuzaimah UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan
  • Shinta Nurani UIN KH ABDURAHMAN WAHID PEKALONGAN

DOI:

https://doi.org/10.28918/aqwal.v3i1.5700

Keywords:

Gender, Cerai, Mubadalah, Interpretasi Jorge G Gracia

Abstract

Artikel ini membahas tentang keadilan gender dalam hak cerai dalam QS. an-Nisa ayat 128-130 perspektif mafhum mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran QS. an-Nisa ayat 128-130 menurut Faqihuddin Abdul Kodir dan konsep hak cerai dalam bingkai keadilan gender perspektif mafhum mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan Teori Interpretasi Hermenutika Jorge G Gracia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran QS. an-Nisa ayat 128-130 menurut Faqihuddin Abdul Kodir yaitu tentang berpalingnya suami dari sang istri (QS. an-Nisa: 128), berpoligami (QS. an-Nisa: 129), dan jalan meminta cerai (QS. an-Nisa: 130). Oleh sebab itu mafhum mubadalah Faqihuddin Abdul Kodir sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan gender. Dimana menurut beliau keadilan yang sebenarnya adalah menempatkan perempuan dan laki-laki pada hak mereka, tanpa menyakiti dirinya, anak dan juga keluarga disekitarnya. Sehaingga penafsirannya pada QS. an-Nisa ayat 128-130 sesuai dengan bingkai keadilan gender, yaitu menempatkan setiap orang pada haknya, tanpa menyakiti pihak lainnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Jaziri, Abdurrahman. 2003. al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Alwi, Hasan. Dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustka.

as-Suyuthi, Imam. 2014. Asbabun Nuzul Sebab-sebab Turunnya Ayat Alquran, Ter. Andi Muhammad Syahril dan Yasin Muqasid, Cet. 1. Jakarta: Al-Kautsar.

Az-Zuhaili, Wahbah. 2011. Fikih Islam Wa Adillatuhu. Ter. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani.

Gracia, Jorge J. E. 1995. A Theory Of Textuality: The Logic And Epistemology. Albany: State University Of New York Press.

K, Abd. Halim. 2014. “Konsep Gender dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir tentang Gender dalam QS. Ali Imran [3]: 36)”. Jurnal Al-Maiyyah. Vol. 7 No. 1.

Kodir, Faqihuddin Abdul. 2021. Sunnah Monogami: Mengaji Alquran dan Hadits cet. 4, Yogyakarta: Umah Sinau Mubadalah.

__________ 2019. Qira’ah Mubadalah: Tafsir Perspektif untuk Keadilan Gender dalam Islam. Yogyakarta: IRCiSoD.

Muhammad, Thohir. Tt. Tanwirul Miqbas Min Tafsir Ibnu Abbas. Bairut: Darul Fikri.

Muslimah, Siti. Dkk. 2017. “Urgensi Asbāb Al-Nuzūl Menurut Al-Wahidi”. Jurnal Studi Al-Qurʻan dan Tafsir. Vol. 2, No. I.

Nabawiyah, Habsatun. 2016. "Pemimpin Non Muslim dalam Al-Qur'an (Aplikasi Teori Fungsi Interpretasi Joerge J.E. Gracia)", Tesis Program Studi Agama dan Filsafat. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Nurrochman. 2014. “Al-Qur’an dan Isu Kesetaraan Gender: Membongkar Tafsir Bias Gender, menuju Tafsir Ramah Perempuan”. Wahana Akademika Vol. 1, No. 2.

Rajafi, Ahmad. 2018. CERAI KARENA POLIGAMI Tinjauan Fiqh Islam Nusantara terhadap Maraknya Cerai Gugat di Indonesia. Yogyakarta: Istana Publishing.

Sabiq, Sayyid. Tt. Fiqh as-Sunnah. Mesir: Dar al-hadits al-Qohiroh.

Suhra, Sarifa. 2013. “Kesetaraan Gender dalam Perspektif al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Hukum Islam”. Jurnal Al-Ulum. Vol. 13 No. 2.

Syamsuddin, Sahiron. 2017. Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Pesantren Nawesea Press.

Umar, Nasaruddin. 2001. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: Penerbit PARAMADIAN.

Zainuddin. Tt. Fath al-Muin bi syarh Qurah al-Ain. Indonesia; Dar Ihya’ al-Kutub al-Arabiyyah.

Downloads

Published

2022-06-23

How to Cite

Khuzaimah, M., & Shinta Nurani. (2022). Mubadalah dalam Hak Cerai: Interpretasi QS. an-Nisa Ayat 128-130 perspektif Nalar Keadilan Gender . Aqwal: Journal of Qur’an and Hadis Studies, 3(1), 1–15. https://doi.org/10.28918/aqwal.v3i1.5700

Issue

Section

Artikel